Menulis Itu Cinta. Jejaknya Tak Akan Berakhir, Sekalipun Nafas Berhenti

Tirah Baring Oleh Muis Sunarya Ketika kita disibukkan dengan kegiatan atau pekerjaan yang kadang-kadang sangat menguras energi fisik dan pikiran, kita merasakan kelelahan dan kepenatan. Bahkan pada kondisi tertentu kita jatuh sakit, sehingga perlu berobat dan dirawat di rumah sakit, maka pada kondisi seperti itu, paling tidak, kita membutuhkan suasana rileks dan istirahat.  Tirah baring (yang dalam bahasa Inggrisnya dikenal dengan istilah  bedrest ) adalah solusi yang paling efektif mengatasi kondisi seperti itu. Sebenarnya, tirah baring adalah perawatan kedokteran yang melibatkan berbaringnya pasien di tempat tidur untuk suatu jangka yang sinambung. Perawatan ini diperlakukan untuk suatu penyakit atau kondisi medis tertentu. Tirah baring secara khusus dilaksanakan saat dipreskripsikan atau sesuai keinginan sendiri, dan jarang diperlakukan bagi pesakit yang sangat letih lemah atau yang sekarat. Istilah tirah baring lebih sering mengacu pada jangka waktu berbaring ...

Perkawinan Campuran, Es Campur dan Campur Sari Oleh Muis Sunarya Dalam tulisan kali ini sengaja ditiadakan kata-kata yang menunjuk pada pengertian subyek yang cenderung bersifat egoistik, primordialistik, komunitas, minoritas atau mayoritas. Baik itu kata yang menunjukkan orang pertama, kedua ataupun ketiga;  tunggal dan atau majemuk, seperti kata "saya, anda, kita, kalian, mereka", dan sejenisnya. Maksudnya, hal ini sesuai pesan yang ingin disampaikan dalam tulisan ini. Artinya, yang penting biarkan rangkaian kata-kata yang mengalir dan menyatu menjadi kalimat-kalimat ini bisa dipahami, enak dibaca dan mengikat makna. Tulisan ini berupaya menghindari sekat-sekat subyektivitas dan primordialisme dari kata-kata tersebut yang sering kali dalam realitas kehidupan sehari-hari menimbulkan arogansi dan konflik sosial yang sangat menghambat keharmonisan dan kerukunan. Mengabaikan toleransi terhadap perbedaan. Berbeda itu wajar. Saking wajarnya, ketika berbed...

Dapat Kaos Keren? Terima Kasih Qureta! Oleh Muis Sunarya Di sela-sela hujan deras mengguyur tanah Jakarta dan sekitarnya, sore tadi, sekitar pukul 16:42, tiba-tiba saya mendapat pesan melalui email dari Redaksi Qureta. Penasaran juga apa gerangan pesan yang dikirim Qureta. Ketika saya buka dan membaca pesannya, ternyata semacam bentuk apresiasi atas tulisan-tulisan saya yang dimuat di Qureta selama ini. Alhamdulillah. Apresiasi ini adalah penghargaan dan perhatian Qureta yang luar biasa bagi saya. Sekaligus, bagaimana redaksi Qureta menyapa dan menjalin komunikasi dengan penulis-penulisnya, dan ini adalah bentuk motivasi dan sugesti bagi saya untuk terus semangat menulis, berkarya, berbagi dan menginspirasi. Karena, jujur saja, saya kadang-kadang dirundung rasa malas, dihinggapi rasa tidak mood , berada pada kebuntuan ide dan menurunnya gairah saya untuk menuangkan gagasan dalam sebuah tulisan. Kegiatan menulis memang gampang-gampang susah. Dibilang gampang, tapi ternyata s...