In Memoriam, Hanif M Sobari (1970 - 2018) : Semesta Pun Berduka
In Memoriam, Hanif M Sobari (1970 - 2018) : Semesta Pun Berduka
Oleh Muis Sunarya
Kepergiannya yang mendadak dan begitu cepat, membuat saya tercenung dan nyaris tidak percaya, ketika kabar berantai di media sosial, tentang sahabat dekat saya, Hanif M Sobari tutup usia, Kamis (01/03/2018) sekitar pukul 13:00, kemarin.
Sontak saya pun berduka. Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Tak terbendung gerimis air mata saya seiring gerimis menetes dari langit, membasahi bumi, seakan turut berduka, menghantarkan kepergian sahabat saya ini ke petirahannya yang abadi, menemui Sang Pencipta dan Pemilik hidup ini, Allah SWT untuk selama-lamanya. Semesta pun betul-betul berduka. Subhanallah.
Satu lagi sahabat baik saya pergi dan tak pernah kembali. Saya bersaksi bahwa Hanif M Sobari, min ahli al-khair, adalah orang yang baik, tak pernah lelah selalu menebar kebaikan, memikirkan kepentingan dan kebaikan orang lain sampai detik-detik menghembuskan nafas terakhirnya, sekalipun.
Selamat jalan sahabat yang selalu riang, murah senyum, yang selalu hadir dan peduli pada sesama dan semua orang. Semuanya tinggal kenangan dan hanya tersimpan rapi dalam kenangan saya. Saya yang di bumi sangat menyayanginya sebagaimana yang di langit pun pasti menyayanginya.
Hanya do'a yang dapat saya rafalkan dan panjatkan pada Allah, semoga sahabat saya, Hanif M Sobari ini husnul khatimah, memperoleh kedamaian dan ketenangan di alam keabadian, dalam keabadian cinta-Nya. Amin!
Ada pelajaran moral yang sangat penting dari kepergian sahabat saya, Hanif M Sobari ini yang bisa ditarik dan dijadikan teladan.
Realitas kesaksian, kalimat-kalimat mendo'akan, ucapan duka cita yang mendalam, kesan, buah bibir dan cerita yang baik dari semua orang dan semua kalangan tentang kepergiannya; itu semua adalah kesaksian yang otentik atas jejak-jejak kebaikan seorang Hanif M Sobari selama ini. Dia sudah merefleksikan kesadaran dari pesan ini :
إنما المرء حديث بعده
فكن حديثاحسنا لمن وعى
Artinya, bahwa sesungguhnya seseorang itu akan menjadi buah bibir atau cerita setelah kepergiannya. Maka jadilah Anda buah bibir atau cerita yang baik bagi yang mendengar atau menyaksikan atas kepergian Anda.
Dan Hanif M Sobari sudah melakukanya. Dia menutup ceritanya dengan baik, memesona dan husnul khatimah.
Bagi yang ditinggalkan dan masih diberi kesempatan untuk merangkai ceritanya, adalah penting menjaga kesadaran bahwa ada waktunya bergilir, cepat atau lambat, untuk menutup seluruh lakon dan ceritanya.
إذا حملت إلى القبورجنازة
فاعلم بأنك بعدها محمول
وإذا ولت أمور قوم ساعة
فاعلم بأنك بعدها معزول
Artinya, bahwa bila Anda mengusung keranda (jenazah) ke kuburan, maka ketahuilah bahwa suatu saat Anda akan diusung pula, dan bila Anda dipercaya untuk menjadi pemimpin, maka ketahuilah bahwa suatu saat Anda akan dimakzulkan (diturunkan) juga.
Fenomena kematian adalah pelajaran moral. Siapa pun, hanya tinggal menunggu waktu saja. Dan tiket memasuki gerbang kematian itu sudah ada di tangan masing-masing. Berpulang untuk selamanya kepada Yang Maha Pencipta, Pemilik hidup ini, Allah SWT. Sangkan paraning dumadi atawa hurip. Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. []
Komentar
Posting Komentar