Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Kitab Suci itu Fiksi, Lelucon di Kelas Filsafat Semester Dua

Gambar
Kitab Suci itu Fiksi, Lelucon di Kelas Filsafat Semester Dua Oleh Muis Sunarya Rocky Gerung menyatakan, kitab suci itu fiksi. Ia sampaikan itu di acara talkshow yang disiarkan live oleh salah satu stasiun televisi swasta. Saat menyaksikan, saya tersenyum saja. Bagi saya, jujur, satu sisi, pernyataan "Kitab suci itu fiksi" yang dilontarkan RG biasa-biasa saja. Tidak aneh dan nggak masalah. Karena saya membayangkan bahwa diskusi itu adalah diskusi yang terjadi di kelas filsafat semester dua. Tampak ilmiah dan akademik, tapi seperti lelucon. Makanya saya tersenyum saja, seperti juga RG ketika melontarkan pernyataan itu. Tampak dari air muka dan gesturnya, ia sambil tersenyum dan nyantai saja. Terlihat tidak ada beban sama sekali. Sepertinya ia tahu dan sadar bahwa pernyataannya akan menjadi kontroversi. Berisiko memunculkan perdebatan dan akan menjadi viral. Menyerempet dan masuk pada soal yang sangat sensitif dan teologis. Dan benar saja, saat itu juga langsung dir...

Memahami Puisi, Menyelami Dunia Sufi

Gambar
Memahami Puisi, Menyelami Dunia Sufi Oleh Muis Sunarya Ketika Syekh Siti Jenar didatangi para prajurit kerajaan yang akan menangkapnya, terjadi dialog. Para prajurit bertanya, "Apakah Syekh Siti Jenar ada?" Syech Siti Jenar menjawab, "Syekh Siti Jenar tidak ada, yang ada adalah Tuhan!" Sontak para prajurit kaget. Lalu bertanya lagi, "Kalau begitu, apakah Tuhan ada?" Dijawab, "Tuhan tidak ada, yang ada adalah Syekh Siti Jenar!" Para Prajurit bertanya lagi, "Apakah Tuhan dan Syekh Siti Jenar ada?" Syekh Siti Jenar menjawab, "Tuhan dan Syekh Siti Jenar tidak ada, yang ada adalah Syekh Siti Jenar dan Tuhan." Kemudian, para prajurit lagi-lagi bertanya, "Apakah Tuhan dan Syekh Siti Jenar, Syekh Siti Jenar dan..." "Cukup, cukup!" potong Syekh Siti Jenar. "Pulanglah kalian!" Para prajurit pulang dengan membawa tanya dan bingung. Demikian bagian dialog yang saya ingat dan ikut terlibat bermai...