Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Bagaimana Kurang Baiknya Tuhan pada Kita

Gambar
Sampai akhirnya saya terbaring lemas terkulai tak berdaya di ruang rawat rumah sakit ini, dekat tempat tinggal saya di Bekasi. / Foto Dok. Pribadi Berbuat baik saja karena Tuhan. Yakinlah, Tuhan itu Maha Baik dan Maha Tahu. Ternyata, di sini, masih ada orang baik. Dan, alhamdulillah, Tuhan Yang Maha Baik itu telah mengirimkan orang baik itu pada saya. Saya sangat bersyukur dikelilingi dan dikirimi oleh Tuhan orang-orang baik selama ini. Maka jangan ragu untuk selalu berbuat baik dan menebar kebaikan pada siapa saja. Bagaimana kurang baiknya Tuhan itu, khususnya pada saya dan saya sendiri merasakan langsung betapa baiknya Tuhan pada saya. Dan ingat jangan sekali-kali menyepelekan hal yang mungkin selama ini disepelekan dan dipandang sebelah mata atau dianggap tidak penting oleh tidak sedikit orang. Apa pun dan siapa pun itu. Justru keberadaannya adalah penting. Mungkin selama ini yang dianggap penting dan berpengaruh hanyalah orang-orang yang banyak duitnya, tinggi jabatan...

Berceritalah (Blak-Blakan) Mahfud MD

Gambar
@mohmafudmd Mengikuti kisah Mahfud MD, memang sangat menginspirasi. Ada saja hal yang menarik yang ia lontarkan ke publik. Lewat media-media sosial, daring ataupun luring, keseringan melalui twitter, atau muncul diwawancarai dan sebagai nara sumber acara-acara talkshow di layar kaca. Tema yang ia angkat beragam, dari soal-soal hukum tata negara (sesuai bidang yang digelutinya) sampai soal-soal agama, sosial, politik dan budaya pun tidak luput dari perhatiannya. Mahfud MD, yang wong Madura dan mantan Menteri Pertahanan pada era pemerintahan Presiden Abdur Rahman Wahid (Gus Dur), juga dipercaya sebagai anggota dewan pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di era pemerintahan Presiden Jokowi ini, selain itu di profil akun twitternya tertulis, Mahfud MD adalah Guru Besar Fakultas Hukum UII Yogya, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2008-2013, Ketua Presidium KAHMI, Ketua Dewan Kehormatan ISNU, Ketua PP IKA-UII, Ketua Dewan Pleno PressCode, memang dikenal ceplas-ce...

Mahar Politik

Mencuatnya soal mahar politik  (kemudian diubah istilahnya menjadi dana kampanye) untuk PAN dan PKS, masing-masing menerima 500 miliar dari Sandiaga S. Uno sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo Subianto, adalah preseden buruk dalam perjalanan perpolitikan atau demokrasi kita. Mahar, yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan maskawin, sebenarnya identik dengan akad nikah atau prosesi pernikahan atau perkawinan. Mahar (maskawin) adalah kewajiban seorang calon suami yang harus diserahkan atau diberikan kepada calon istrinya sebagai syarat sahnya akad nikah. Karenanya, dalam ucapan ijab qabul selalu disebut mahar (maskawin) ini. Mahar (maskawin) dalam prosesi pernikahan bukan berfungsi sebagai alat untuk menyogok, tapi ia sebagai syarat sahnya akad nikah.