Makna Leksikal Idul Fitri
Makna Leksikal Idul Fitri
Oleh Muis Sunarya
Dulu, saat belajar di pesantren, ada satu mata pelajaran yang saya ingat dan menarik bagi saya, namanya "Fathul Munjid", yaitu belajar membuka kamus Bahasa Arab, "Al-Munjid Fi al-Lugah wa al-A'lam" (sekarang kayaknya masih iya?).
Kamus yang satu ini sempat menjadi kontroversi, lantaran pengarangnya adalah dua orang pendeta Katolik bernama Fr. Louis Ma’luf al-Yassu’i dan Fr. Bernard Tottel al-Yassu’i.
Kamus Munjid ini dicetak, diterbitkan, dan didistribusikan oleh sebuah percetakan Katolik sejak tahun 1908.
Banyak yang mengeritiknya, tentu saja. Terlepas ada ketidaksempurnaan pada sebuah karya, namun diakui bahwa kontribusi, manfaat dan positifnya sebagai referensi juga sudah terasa, dan menjadi khazanah intelektual-akademik bagi perkembangan bahasa dan sastra Arab selama ini.
Bukankah kata Nabi, "Ambillah hikmah (ilmu pengetahuan) itu, terlepas dari mana pun datangnya"?
خذ الحكمة من اي وعاء خرجت
Bukankah tidak sedikit hadis Nabi menyatakan, bahwa hikmah (wisdom, ilmu pengetahuan) itu adalah sesuatu yang hilang dari umat Islam, sesiapa yang menemukannya, dialah yang berhak memilikinya?
الكلمة الحكمة ضآلة المؤمن
ومن وجدها فهو احق منها
Bahkan, kita dianjurkan untuk belajar dari siapa pun dan dan mana pun, sampai ke negeri Cina sekalipun. Tidak ada masalah sebenarnya, apalagi zaman now.
Ternyata "buka" kamus saja perlu belajar. Jadi tidak semudah apa yang kita bayangkan. Karena, paling tidak, kita harus tahu dulu basic ilmu-ilmu alat, seperti Nahwu (tata bahasa) sharaf, tashrif, untuk mencari kata dasar/akar kata dan memahami kalimat dan konteksnya.
Dan ketika kita sudah bisa buka kamus itu, kita akan merasakan dan mengakui bahwa Bahasa Arab itu salah satu bahasa yang memang kaya akan kosa kata dan keturunannya, kaya makna, istilah dan konteksnya.
Di sini saya coba crop, ketika kita ingin tahu makna dari kata "Idul Fitri", misalnya. Silakan, kita buka bareng Kamus Munjid, hal. 536, 557 dan 558!
Betulkah Idul Fitri itu, secara leksikal (bahasa), bermakna kembali kepada kesucian? Benar nggak "'ied" itu artinya kembali? Nah, di situ kita akan menemukan kata2: aud, ied, fitrah, fitri, idul fitri, idul fatir (hari raya orang Yahudi), dst, kata-kata yg dilahirkan dari pasangan kata 'Ied dan Fitri ini.
Lantas kenapa harus ada acara halal bi halal, open house segala, bersilaturahim, dan bermaaf-maafan di hari raya lebaran?
Itu tampaknya adalah ranah tafsir dan tradisi Muslim Indonesia dalam merefleksikan keislamannya. Zaman Nabi bisa jadi nggak ada tradisi seperti itu, pun bisa jadi di negara-negara lain yang ada komunitas muslimnya.
Itu semua barangkali termasuk katagori tradisi baru yang dianggap baik. Bid'ah hasanah. Itulah corak Islam Nusantara. Islam yang memang sinkretis.
Selamat Idul Fitri 1439 H. Selamat merayakan festival makan bagi umat Islam pasca puasa Ramadan.
Komentar
Posting Komentar