Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

Rocky Gerung Sekadar Memalsukan Akal Sehat, Tidak Lebih

Gambar
tribunnews.com Ini adalah respons atas pernyataan Rocky Gerung yang di beberapa kesempatan kerap molantarkan kata-kata akal sehat dan dungu selama ini. Rocky Gerung dikenal sebagai dosen filsafat di Universitas Indonesia. Belakangan memang nama Rocky mencuat dan mendadak naik daun, terutama hari-hari menjelang pilpres 2019. Pernyataan-pernyataannya yang nyeleneh hampir selalu menjadi kontroversi dan viral di lini masa. Rocky tampak konsisten mengoposisikan dirinya yang seakan-akan bertugas memuntahkan nyinyir dan siap menohok capres petahana lewat media sosial, khususnya akun twitter, dan memanfaatkan panggung acara talkshow di salah satu stasiun televisi yang notabene mempopulerkannya. Di matanya, capres petahana selalu salah dan jelek, selalu negatif dan tidak pernah ada baiknya. Dia tidak sungkan-sungkan menjadikan capres petahana dan lawan bicaranya sebagai bulan-bulanan dan obyek perisakan. Meluncurlah dari mulutnya kata-kata dan diksi yang kemudian menjadi ciri khasn...

Ode untuk Ahmad Gaus

Ode untuk Ahmad Gaus seorang yang punya kebisaan tak biasa bahkan luar biasa seorang pelopor puisi esai seorang yang menyunyi membunyikan yang sembunyi tidak menyembunyikan tidak menyepi tetapi menyanyi sembari tetap berpuisi seperti ini hari menyelamati hari jadi Ibu Omi *) asyik, tuan yang satu ini berpuisi sejak dalam mimpi melindur dalam tidur pun berpuisi sejak dalam buaian sampai ke tepian pun kebisaan di luar kebiasaan asyik, nyentrik unik *) Ibu Omi Komaria Madjid, istri almarhum Nurcholish Madjid (CakNur). Semoga sehat, selalu. CakNur ( Allahu yarham ) sendiri, pernah dijuluki sebagai "penarik gerbong" pembaruan Islam Indonesia oleh Majalah Tempo di era tahun 70-an. CakNur yang populer dengan jargon "Islam Yes, Partai Islam No" ini adalah tokoh cendekiawan Islam yang kontroversial di zamannya sampai zaman now, karena pemikirannya yang out of the box. Tidak sedikit orang menyalahpahami, menghujat, menyebut sesat, dan mengkafirk...

Kertas Kontrovesial Itu

Gambar
Sejarah mencatat bahwa mesin cetak dan kertas adalah salah satu pencapaian tertinggi kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan peradaban. Kita mengenal jejak ilmuan, pemikir atau tokoh penting dalam sejarah pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan peradaban, termasuk kitab suci, karena peran kertas dan percetakan. Kemajuan teknologi komunikasi, tidak memengaruhi kebutuhan manusia dalam penggunaan kertas. Pada kondisi ini, industri kertas adalah usaha yang strategis, menjanjikan dan tak akan pernah mati.  Kertas tetap menjadi kebutuhan vital bagi manusia. Di mana ada manusia, di situ ada kertas. Kertas adalah teman setia manusia. Salah satu jenis kertas yang sempat menjadi kontroversial, diperdebatkan, dan diragukan sekelompok orang, terutama timses Prabowo Soebianto dan Sandiaga S. Uno, adalah kertas karton sebagai kotak suara di pemilu serentak tahun 2019 ini. Padahal menggunakan kertas karton sebagai kotak suara di pemilu 2019 sudah melalui pertimbanga...

Meragukan Kertas

Gambar
Kertas Kontroversial Itu Kertas (Bahasa Inggris; paper) diadopsi dari kata Bahasa Arab,  "qirthas", atau waraqah. Menurut KBBI Daring berarti barang lembaran dibuat dari bubur rumput, jerami, kayu, dan sebagainya yang biasa ditulisi atau dijadikan pembungkus dan sebagainya; memiliki beragam fungsi dan kegunaan. Salah satu jenis kertas yang sempat menjadi kontroversial dan diragukan adalah kertas karton sebagai kotak suara di pemilu serentak tahun 2019 ini. Padahal menggunakan kertas karton sebagai kotak suara di pemilu 2019 sudah melalui pertimbangan matang dan keputusan konstitusional. Mestinya tidak perlu lagi diperdebatkan. Dari segi kekuatan, kertas karton ini bisa lebih kuat dari aluminium yang biasanya digunakan sebagai kotak suara. Kertas karton ini bahkan kedap air. Di negara-negara lain dan di Indonesia sendiri, karton ini pernah digunakan sebagai kotak suara pemilu. Tapi kenapa kubu oposisi terutama, meragukan dan merasa keberatan terhadap kertas kart...

Kertas dan Kehidupan

Cerita Kertas Kertas adalah bahan yang digunakan untuk tempat menulis, mencetak, menggambar atau untuk mengemas Kertas adalah bahan yang tipis, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun keperluan toilet. Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan loh dari lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah naskah Nusantara beberapa abad lampau. Sejarah 1. Versi Mesir Pera...

Debat Capres, "Tahan Pak, Tahan!"

Apa yang diingat pada debat capres perdana semalam? Jawaban dan responsnya tentu beragam. Publik, di dunia maya atau nyata, bahkan ramai-ramai membicarakan dan mengomentari tidak jauh dari tema debat.

Teleprompter

Gambar
Teleprompter Sehari sebelum acara debat perdana capres dan cawapres 2019 digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Capres 02 Prabowo Soebianto menyampaikan pidato kebangsaan di depan timses, pendukung dan simpatisannya. Dalam menyampaikan pidatonya, Capres 02 ini tampak lancar, runut dan tertata rapi mengucapkan kalimat demi kalimat, seakan-akan ia berpidato tanpa teks. Sampai-sampai, tidak sedikit pendukungnya memuji habis-habisan (entah mereka ini tahu atau pura-pura tahu), membanggakan capresnya berpidato berapi-api laiknya orator tanpa teks. Apakah benar Prabowo berpidato tanpa teks? Jawabannya tentu tidak benar. Kenyataan yang sebenarnya, bahwa Prabowo berpidato pakai teks atau berpidato sambil membaca teks dengan menggunakan sebuah alat. Tentu bukan teks yang tertulis di lembaran-lembaran kertas seperti biasanya orang berpidato. Tetapi teks ini ditampilkan melalui sebuah alat. Dan alat ini sebenarnya bukan barang baru dalam dunia presentasi dan penyiaran, terutama tel...

Kenapa Tidak Prabowo?

Kenapa Tidak Prabowo? Tetap Jokowi, Pasti! ”Keledai tidak akan jatuh ke dalam lubang yang sama untuk kedua kalinya”,  itu kata pepatah. Itulah pula mungkin yang membuat semangat dan ngotot Prabowo dan timsesnya untuk menang (tampaknya nggak mau kalah) kali ini di pilpres yang beberapa bulan lagi digelar. Artinya, jelas Prabowo nggak mau dibilang keledai alias orang bodoh. Tapi kelakuannya persis seperti keledai. Keledai itu suka congkak, takabur, meracau, suaranya gaduh, jelek, tidak enak di telinga dan selalu meresahkan.

Vanessa Angel dan Banalitas Kejahatan Seksual

Gambar
Terlepas dari kasus Vanessa Angel (VA). Tersangka atau hanya sebatas saksi. Soal "jual (tubuh) diri", "melacur diri" daring atau luring, dan sebangsanya, tetap tidak baik dan tidak benar. Atau tidak bisa dibenarkan. Itu tidak bisa dibilang hak pribadi dan wajar, sambil mengabaikan hukum. Atas nama kebebasan "berekspresi di atas ranjang", hukum dikangkangi. Betul, itu soal privat dan hukum tidak mengatur sejauh itu. Masuk ke kamar pribadi dan ruang privat. Sampai hal yang detail dan sepele: soal goyangan, posisi seks, orgasme, dan seterusnya, misalnya. Itu terserah pribadi masing-masing. Bebas di situ. Tapi perilaku seksnya yang jadi soal. Poinnya pada perilaku "jual diri" itu. Kebebasan seks dan banalitas kejahatan seksualnya.  Jangan sampai ada pemikiran yang cenderung pembenaran atas perilaku "jual diri" itu dan tidak melanggar hukum. Hukum, peraturan, norma, dan seterusnya, diabaikan begitu saja. Nggak begitu juga kali. ...