Amien Rais yang Makin Absurd

Siapa yang tidak kenal Amien Rais (AR). Pernah dijuluki Bapak Reformasi. Karena AR adalah salah seorang tokoh yang ikut unjuk rasa turun ke jalan pada Mei 1998 bersama mahasiswa menuntut Soeharto mundur.

Hanya sekali saya pernah ketemu Amien Rais. Di saat acara akad nikah putri fungsionaris PAN dan anggota DPR, Sabri Saiman. Di rumahnya, di Kebon Bawang Tanjung Priok Jakarta Utara.

AR itu orangnya ramah dan bersahaja (low profile). Ketika itu ia didaulat memberi nasihat perkawinan. Saya tidak banyak ngobrol. Ia hanya say hello pada saya dan berjabat tangan saja.

AR kalau bicara lugas. Langsung pada poinnya. Pernyataannya sering dikutip oleh pers, karena diksi yang digunakan AR menarik dan agak-agak nyeleneh.

Saya dulu sempat mengagumi AR melalui tulisan-tulisannya. Tulisan-tulisannya ini dibukukan. Saya hanya mengenal dua buku, karya AR. Buku Cakrawala Islam dan Selamatkan Indonesia.

Mungkin banyak bukunya yang sudah diterbitkan. Tapi hanya dua itu yang saya kenal. Buku-buku yang lainnya sekadar ulasan tentang AR. Semacam biografi AR yang ditulis orang lain. Termasuk buku yang ditulis Hanum Salsabila, putrinya.

Pemikirannya bagus, moderat dan rasional. Walaupun studi AR berlatar belakang ilmu politik (political sciencies), tapi pemikiran dan wawasan tentang agama (keislaman) sangat luas.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

In Memoriam, Hanif M Sobari (1970 - 2018) : Semesta Pun Berduka

Tembak Laser untuk Batu Ginjal, Sebuah Ikhtiar

Mencairlah, Rindu Kita yang Membeku